Selasa, 03 Desember 2013

ISLAM : ANTARA YANG FORMALIS DAN TRANSFORMATIF



Oleh : Drs. Sukardi, M.Si (Majlis Tafsir Al Qur’an)[1]
Sungguh suatu anugerah yang tak terhingga, ketika Allah SWT memberikan nikmat terbesar dalam kehidupan manusia, yaitu nikmat iman dan Islam. Nikmat yang menjadikan ada sebuah pembeda (furqan) antara seorang muslim dengan musyrikin. Nikmat Islam merupakan kunci surga Allah, yang di dalamnya terdapat banyak sekali kenikmatan abadi yang tiada habisnya, di mana setiap muslim dijamin oleh Allah akan dimasukkan ke dalam jannah-Nya, apabila menerapkan Islam secara kaffah dalam hidupnya. Firman Allah SWT :
$ygƒr'¯»tƒ šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qè=äz÷Š$# Îû ÉOù=Åb¡9$# Zp©ù!$Ÿ2 Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÅVºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNà6s9 Arßtã ×ûüÎ7B ÇËÉÑÈ  
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.


Pemahaman Islam secara Formalistik dan secara Transformatif

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ada yang mengkategorikan islam dalam banyak istilah. Islam Formalis, Islam Liberal, Fundamentalis, Islam Radikal, Islam Transformatif dan seabrek istilah yang lain. Memang di kalangan umat Islam sendiri ada yang tidak setuju dengan kategori tersebut. Namun, ketika Islam bersentuhan dengan pemahaman umat yang begitu beragam, lalu muncul label-label Islam yang sesungguhnya berakar pada bagaimana melihat bangunan Islam itu sendiri. Persoalannya adalah bagaimana memahami Islam itu berkecakupan luas, agar tidak terjebak pada pelabelan Islam yang cenderung ada kesan pengkotakan itu. Apakah Islam memberikan peluang bagi berlangsungsnya perubahan dalam beberapa pandangan keagamaan berhadapan dengan tantangan modernitas, dan adaptasinya terhadap lingkungan temporal dan spesial dalam ruang waktu dan tempat yang berbeda-beda ?

Dalam kelompok yang memahami ajaran Islam secara formalistik, Ibn Hazm dan terutama sekali Daud al-Zhahiri, berdiri di atas kesetiaan pada teks secara ekstrem. Mereka menolak ta'wil dan menerima hadits secara harfiah. Ibn Taymiyah memperkuat gerakan anti rasionalisme ini dengan menolak setiap penggunaan logika dalam khazanah ilmu-ilmu Islami dan sekaligus menolak praktek-praktek yang tidak ada dasarnya dalam teks al-Qur'an dan hadits.

Pokok-pokok pikiran kaum formalisme secara garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, mereka dalam akidah, menerima teks-teks al-Qur'an dan al-Hadits dengan apa adanya. Kedua, kaum formalis menyingkirkan pengalaman mistikal dari kehidupan beragama. Ketiga, formalisme, karena menolak wacana intelektual dan cenderung mendorong orang ke arah fanatisme.
Islam transformatif adalah islam sebagai agama yang dapat merubah bentuk tatanan sosial dari kaum yang tertindas (jahiliyah) hingga menjadi kaum yang tercerahkan. Ciri-ciri Islam Transformatif adalah : Pertama, Islam transformatif selalu berorientasi pada upaya mewujudkan cita-cita Islam, yaitu membentuk dan mengubah keadaan masyarakat kepada cita-cita Islam yaitu membawa rahmat bagi seluruh alam (Q.S. Al-Anbiya : 107). Kedua, mengupayakan adanya keseimbangan antara pelaksanaan aturan-aturan yang bersifat formalistik dan simbolis dengan missi ajaran Islam tersebut. Bahkan jika suatu aturan formalistik atau simbolik tersebut terlihat menghambat pencapaian tujuan, maka aturan formalistik atau simbolik tersebut harus diubah, atau diberi makna baru yang sesuai dengan tujuan.

Ketiga, mewujudkan cita-cita Islam, khususnya keberpihakan terhadap kaum lemah dalam mengangkat derajat kaum dhu’afa atau orang-orang yang tertindas, dan juga diarahkan kepada penegakan nilai-nilai kemanusiaan seperti kasih sayang, sopan santun, kejujuran dan keihlasan. Menegakkan nilai-nilai demokratis seperti kesetaraan (egaliter), kesamaan kedudukan (equality), dan sebagainya. Keempat, senantiasa memiliki concern dan respons terhadap berbagai masalah aktual yang terjadi dalam masyarakat.


Islam adalah agama yang haq dari Allah SWT

Secara normatif memang Islam adalah satu. Hal ini tercermin dari Tuhan, kenabian dan kitab sucinya adalah satu, yakni Allah swt, Nabi Muhammad saw dan al-Qur'an. Islam sebagai satu-satunya agama yang dipilih oleh Allah Ta'ala merupakan kebenaran mutlak yang datang dari Allah Ta'ala dan tidak ada kebenaran selain Islam, maka siapa yang menginginkan selain Islam berarti dia memilih kebathilan dan dalam keadaan merugi. Agama yang haq ini telah disempurnakan oleh Allah Ta'ala dalam segala segi, segala yang dibutuhkan hamba untuk kehidupan dunia dan akhiratnya telah dijelaskan, sehingga tidak luput satu percakapan melainkan Islam telah mengaturnya.

QS al Anbiyaa’ 92
¨bÎ) ÿ¾ÍnÉ»yd öNä3çF¨Bé& Zp¨Bé& ZoyÏmºur O$tRr&ur öNà6š/u Âcrßç7ôã$$sù ÇÒËÈ  
Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku.

Firman Allah SWT dalan surat Ali ‘Imran ayat 19
¨bÎ) šúïÏe$!$# yYÏã «!$# ÞO»n=óM}$# 3 $tBur y#n=tF÷z$# šúïÏ%©!$# (#qè?ré& |=»tGÅ3ø9$# žwÎ) .`ÏB Ï÷èt/ $tB ãNèduä!%y` ÞOù=Ïèø9$# $Jøót/ óOßgoY÷t/ 3 `tBur öàÿõ3tƒ ÏM»tƒ$t«Î/ «!$#  cÎ*sù ©!$# ßìƒÎŽ|  É>$|¡Ïtø:$# ÇÊÒÈ  
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.

Allah juga berfirman dalam surat Ali ‘Imran ayat 83 dan 85
uŽötósùr& Ç`ƒÏŠ «!$# šcqäóö7tƒ ÿ¼ã&s!ur zNn=ór& `tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÄßöF{$#ur $YãöqsÛ $\döŸ2ur Ïmøs9Î)ur šcqãèy_öãƒ ÇÑÌÈ  
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.

`tBur Æ÷tGö;tƒ uŽöxî ÄN»n=óM}$# $YYƒÏŠ `n=sù Ÿ@t6ø)ムçm÷YÏB uqèdur Îû ÍotÅzFy$# z`ÏB z`ƒÌÅ¡»yø9$# ÇÑÎÈ  
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Allah SWT tidak mungkin salah firman-firman-Nya, juga Rasulullah SAW, tidak mungkin salah petunjuknya.

QS Al Baqarah ayat 147
,ysø9$# `ÏB y7Îi/¢ ( Ÿxsù ¨ûsðqä3s? z`ÏB tûïÎŽtIôJßJø9$# ÇÊÍÐÈ  
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.


فَاِنَّ اَصْدَقَ اْلحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَ اِنَّ اَفْضَلَ اْلهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ. احمد
Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah kitab Allah (Al-Qur’an), dan sesungguhnya seafdhal-afdhal petunjuk adalah petunjuk Muhammad (Rasulullah) SAW. [HR. Ahmad]

Rasulullah SAW menjelaskan tentang hal yang pokok dalam islam sebagai berikut :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ  ....قَالَ مَا الْإِسْلَامُ قَالَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ ....
(BUKHARI - 48) : Dari Abu Hurairah berkata; bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari muncul kepada para sahabat, lalu datang Malaikat Jibril 'Alaihis Salam ..... berkata: "Apakah Islam itu?" Jawab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Islam adalah kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa di bulan Ramadlan"....


ISLAM ADALAH AGAMA YANG SEMPURNA

Islam merupakan agama yang sempurna berarti lengkap, menyeluruh dan mencakup segala hal yang diperlukan bagi panduan hidup manusia. Sebagai petunjuk/pegangan dalam hidupnya, sehingga dapat menjalani hidup dengan baik, teratur dan sejahtera, mendapatkan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat.




QS Al Maidah ayat 3
tPöquø9$# àMù=yJø.r& öNä3s9 öNä3oYƒÏŠ àMôJoÿøCr&ur öNä3øn=tæ ÓÉLyJ÷èÏR àMŠÅÊuur ãNä3s9 zN»n=óM}$# $YYƒÏŠ 4
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.

QS Al An’aam ayat 38
$¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« 4 
Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab

QS Al Ahzab ayat 40
$¨B tb%x. î£JptèC !$t/r& 7tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh `Å3»s9ur tAqߧ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3 tb%x.ur ª!$# Èe@ä3Î/ >äóÓx« $VJŠÎ=tã ÇÍÉÈ  
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Al Hafidh Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir-nya berkata : "Inilah nikmat yang terbesar yang diberikan Allah kepada umat ini, ketika Allah melengkapkan agama sehingga tidak berhajat kepada lain agama, dan tidak membutuhkan nabi lain selain Nabi Muhammad SAW yang dijadikan Allah sebagai penutup dari semua Nabi dan Rasul utusan Allah, dan diutus oleh Allah kepada semua manusia dan jin, karena itu tiada yang halal atau haram kecuali yang dihalalkan dan diharamkan oleh Allah SWT, dan tiada hukum kecuali yang disyariatkan oleh Allah, dan semua yang diberikan Allah maka itulah yang hak, benar, tiada ragu di dalamnya karena telah sempurna kalimat Tuhanmu benarnya dan adilnya.

Islam adalah sistem yang menyeluruh, mencakup seluruh sisi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlaq dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran. Ia adalah aqidah yang lurus, ibadah yang benar, tidak kurang tidak lebih. Syumul (universalitas) merupakan salah satu karakter Islam yang sangat istimewa jika dibandingkan dengan syariah dan tatanan buatan manusia, baik komunisme, kapitalisme, demokrasi maupun yang lainnya. Universalitas Islam meliputi waktu, tempat dan seluruh bidang kehidupan. Ulama besar Mesir Hasan Al Banna berkata “Risalah Islam mempunyai jangkauan yang sangat lebar sehingga berlaku bagi seluruh umat, dan jangkauan yang sangat dalam sehingga mencakup seluruh urusan dunia dan akhirat.”

Umat islam akan dapat mewujudkan kejayaan islam apabila hidupnya merealisasikan tuntunan islam sebagaimana yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dan para shahabat.
 
QS Saba’ ayat 28
!$tBur y7»oYù=yör& žwÎ) Zp©ù!$Ÿ2 Ĩ$¨Y=Ïj9 #ZŽÏ±o0 #\ƒÉtRur £`Å3»s9ur uŽsYò2r& Ĩ$¨Z9$# Ÿw šcqßJn=ôètƒ ÇËÑÈ  
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.


QS Al Hujurat 7
(#þqßJn=÷æ$#ur ¨br& öNä3ŠÏù tAqßu «!$# 4 öqs9 ö/ä3ãèÏÜムÎû 9ŽÏWx. z`ÏiB ͐öDF{$# ÷LêÏYyès9 £`Å3»s9ur ©!$# |=¬7ym ãNä3øs9Î) z`»yJƒM}$# ¼çmuZ­ƒyur Îû ö/ä3Î/qè=è% on§x.ur ãNä3øs9Î) tøÿä3ø9$# s-qÝ¡àÿø9$#ur tb$uŠóÁÏèø9$#ur 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcrßÏ©º§9$#
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.

Demi kemuliaan umatnya, Rasulullah SAW bersabda :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ اَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا مَسَكْتُمْ بِهِمَا، كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ نَبِيّهِ. مالك
Aku telah meninggalkan padamu semua dua perkara, yang kamu tidak akan tersesat selama kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya (Al-Hadits). [HR. Maalik]

Hanya dengan Islam (Al-Qur’an dan As-Sunnah) dunia/bangsa ini bisa menjadi baik, dan mengabaikannya pasti celaka. Imam Malik berkata :
لَنْ يُصْلِحَ آخِرَ هذِهِ اْلاُمَّةِ اِلاَّ مَا اَصْلَحَ اَوَّلَهَا. مالك
Tidak akan dapat memperbaiki (keadaan) ummat akhir ini melainkan apa yang pernah memperbaiki (keadaan) ummat pertamanya. [Imam Malik]

Allah berjanji terhadap orang yang mengamalkan islam dengan sungguh-sunguh,  ia akan berkuasa di muka bumi. Firman Allah SWT dalam surat An Nuur ayat 55
ytãur ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä óOä3ZÏB (#qè=ÏJtãur ÏM»ysÎ=»¢Á9$# óOßg¨ZxÿÎ=øÜtGó¡uŠs9 Îû ÇÚöF{$# $yJŸ2 y#n=÷tGó$# šúïÏ%©!$# `ÏB öNÎgÎ=ö6s% £`uZÅj3uKãs9ur öNçlm; ãNåks]ƒÏŠ Ï%©!$# 4Ó|Ós?ö$# öNçlm; Nåk¨]s9Ïdt7ãŠs9ur .`ÏiB Ï÷èt/ öNÎgÏùöqyz $YZøBr& 4 ÓÍ_tRrßç6÷ètƒ Ÿw šcqä.ÎŽô³ç Î1 $\«øx© 4 `tBur txÿŸ2 y÷èt/ y7Ï9ºsŒ y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqà)Å¡»xÿø9$# ÇÎÎÈ  
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.

Begitu jelas dan tegas petunjuk Al-Qur’an dalam menuntun kehidupan manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Maka Rasulullah SAW memerintahkan kepada ummat Islam :
دُوْرُوْا مَعَ كِتَابِ اللهِ حَيْثُمَا دَارَ. الحاكم
Beredarlah kamu bersama Al-Qur’an, kemana saja Al-Qur’an beredar. [HR. Hakim]


[1] Makalah disampaikan di acara “Halqah; Islam Toleran dalam Himpitan Gerakan Islam Transnasional” yang diadakan oleh Ma’had Qudsiyyah yang bekerjasama dengan Yayasan Nurul Ma’iyyah Indonesia. Bertempat di gedung YM3SK Kudus, 11 Desember 2011.

Tidak ada komentar: